Ungkapan Hati

PERJALANAN DAN TUJUAN

Bodoh. Dinilai dari segi manapun, aku sangat terlihat bodoh ketika menapak di jalan yang tak tentu arah. Pikiran kacau, tak ada bayangan ataupun sepercik ingatan kemanakah aku harus melangkah.

Kaki ini tetap menapak dengan tak tentu arah, ketika aku terjebak dal msebuah persimpangan, akupun bertanya, "hey, kemanakah aku harus menuju? jalan apa yang harus ku pilih, berapa jarak yang akan ku tempuh nanti ketika aku telah memilih arah itu?", namun tak tau apa yang membuatku berjalan ke arah 45 derajat dari tempatku berdiri. Dengan segala daya upaya, aku berhasil menempuh perjalanan pada jalan yang aku pilih.

Tetapi tetap saja aku mengalami jebakan lagi. Tepat sekali, aku menemukan persimpangan. Dan kini aku memilih menuju ke arah yang membuat sudut 30 derajat dari tempatku  menapakkan kaki. Dengan langkah yang pasti, dengan segala rasa penasaran aku menapaki jalur itu. Hingga pada akhirnya aku terjatuh. Ada sebuah lubang di depanku, tetapi aku tak melihatnya. Aku terluka. Pedih. Aku mencoba bangkit, namun susah. Aku mencoba berdiri, rasanya semakin sakit. Aku butuh bantuan seseorang untuk membangkitkanku. Tapi siapa? Tak ada siapapun disini. Aku sendirian.

Tekadku untuk bangkit tak pernah pudar dan terkikis sedikitpun, aku mencoba berdiri, menahan rasa pedih, membiarkan luka tetap menganga, berjalan dengan tertatih-tatih, mencoba berdiri dengan sempurna, memulai perjalananku yang aku rasa masih cukup panjang. Perjalanan yang kini ku ketahui apa maknanya, aku mencari sebuah kebahagiaan dalam hidup. Dengan upaya dan usaha, dengan halang rintang, tersirat sebuah kebahagiaan menanti diujung perjalananku ini.

"kebahagiaanku menanti disana! aku harus bisa berdiri, melangkah, berlari, hingga aku mencapai tujuan dari perjalanan ini!" 

Aku berdiri, mencoba berdiri dengan sempurna. Aku mampu berdiri dengan bantuan dorongan tekadku. Kemudian aku mampu berjalan walau sedikit tertatih, kemudian aku mampu berjalan cepat, tak lama kemudian aku mampu berlari! Dengan luka yang masih menganga, dengan rasa pedih yang masih tersisa, namun dorongan dari tekadku tuk mencapai dan mencari sebuah kebahagiaan lebih besar.

"AKU TELAH SAMPAI PADA UJUNG PERJALANAN INI! AKU MENEMUKAN SEBUAH KEBAHAGIAAN!"

Inilah yang aku tunggu, diujung perjalanan ini, ketika aku telah melewati banyak rintangan hingga aku tersungkur, hikmah dari semua ini adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Juga sebuah pelajaran tentang artinya perjuangan demi mendapatkan sebuah keinginan. Sesungguhnya, dibalik kegagalan ada kesuksesan. Begitu pula dengan dibalik kepedihan dan kesusahan, menantilah sebuah kebahagiaan di akhir perjalanan.
RINDU, TAK MAMPU DIPUNGKIRI AKU 'RINDU'

entah sudah berapa lama aku terbelenggu dalam sunyi, dalam ratapan tentang cinta yang kandas, dan melewati hari dengan malam yang suram.

aku bertanya, "apakah pantas aku merindukannya? apakah pantas aku masih menyimpan rasa itu?" sekiranya pun aku mampu menjawab pertanyaanku dengan sendirinya. aku pantas merindukannya, dan aku pantas saja menyimpan rasa itu, tapi aku tak pantas untuk berharap sedemikian rupa agar cinta itu kembali lagi.

mungkin aku terlihat bodoh dengan harapan dan imipianku tentang cinta itu, tapi bukankah setiap manusia memiliki hak untuk mengimpikan sesuatu?

mungkin aku terkesan tak berpendirian tetap. aku mengatakan aku sudah melupakannya, aku sudah tak memikirkannya. tetapi aku tetap memirikan, bahkan aku merindukannya. kalian bisa mengecapku sebagai orang yang munafik.

bersikap kaku dan dingin terhadapnya, sebenarnya aku tak mau. tapi aku ingin cepat membencinya. tetapi semakin dingi sikapku, aku semakin tak kuasa. aku tak mampu berlama-lama dengan sikap dinginku terhadapnya. aku ingin memberitahunya bahwa aku merindukannya .

Tuhan, salahkah aku dengan semua perasaan dan tindakanku ini? tolong aku, dengan cara dan jawaban terbaikmu agar aku mampu bertindak, agar aku mampu bersikap sewajar mungkin terhadapnya.

aku bersikap seperti itu karena aku hanya ingin menutupi ada kata rindu dibalik semua ini..

KETIKA MASA LALU MENGHAMPIRI

malam yang kelam dengan terpaan angin berhembus sepoi-sepoi menyertai jiwa yang gundah dan tak mampu melampiaskan kepedihan hati yang dirasakan.

maksud hati tak ingin lagi menyambut apalagi memanggil dan menanggapi masa lalu, namun masa lalu itu datang memanggilku, ingin meraihku dan membawaku kedalam sekelebat bayangan di masa itu yang sama sekali tak ingin aku ingat dan aku kenang.

mengenang masa lalu itu sakit juga sulit. harus mengingat kembali bayangan masalalu yang menyisakan suka, duka, tangis juga tawa.

ketika masa lalu memanggil, tak disangkal, rasa rindu akan masa lalu itu hadir. yah, memang aku akui. kini aku hanya berjalan di tempat dengan kisah dan perasaan yang sama.

tetap seperti dulu. memiliki dan memelihara rasa itu. menyayangi dan mencintai satu orang yang sama. dengan kisah yang sama, tak pernah berubah.

lihat aku, tatap aku yang saat ini.
dengan sisa luka yang kau tinggalkan, dengan hati dan perasaan yang kau abaikan. aku mulai melupakanmu, dengan segenap kekuatan.

letih. kuratapi semua ini saat masa lalu denganmu memanggilku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar