Jumat, 13 April 2012

gejolak jiwa

haruskah aku mendengar semua ucapan mereka tentangmu? aku meragukan semua itu meskipun perkataan mereka tak dapat ku sangkal kebenarannya. disatu sisi aku tak percaya engkau seperti itu, disatu sisi lain aku juga percaya. harus bagaimana aku? aku ingin meyakinkan semua pernyataan bodoh ini kepadamu. namun saat aku menatap matamu, matamu selalu berpaling seolah-olah ada pemandangan yang lebih bagus untuk dilihat selain mataku. aku memang tak pantas untuk kau pandang. langkah kakimu menjauh saat aku berusaha mengejar derap kakimu yang terdengar disaat kau melangkah pergi. aku berlari, tetapi engkau semakin jauh tak terlihat lalu menghilang. aku ingin berteriak memanggil namamu, namun rasanya lidah ini kelu untuk mengucap namamu. dari kejauhan aku berharap engkau berbalik arah dan berlari kembali ke arah dimana aku berada. aku menantimu disini. walau hujan mengguyur bumi, matahari tak bosan-bosannya menampakkan panas cahayanya yang menyilaukan mata disiang hari, aku tetap akan disini. menunggu. meskipun yang kau tak akan mungkin berlari ke arahku dan menghampiriku. 

Siksa Karena Rindu

rindu ini sungguh menyiksa. kau bisa kulihat dengan mata ini, senyuman yang bisa membuat hati ini melayang hingga langit ketujuh pun kini juga mampu menyiksa batinku. kau terlihat bahagia, tersenyum, tertawa, keceriaanmu membuatku iri. mengapa aku harus iri? ya! aku tak seharusnya iri. tetapi perasaan itu yang kurasa saat ini. aku tak bisa tertawa sepertimu, merasakan bahagia yang seharusnya bisa kita rasakan bersama. senyuman itu seharusnya untukku! namun sekarang senyuman itu kau beri kepada orang lain. hey! lihatlah aku. aku disini terksiksa. aku ingin sepertimu! tertawa lepas, ceria dihadapan orang yang aku sayang, serta tersenyum ketika engkau melihatmu. tetapi rasanya itu sulit. aku mengerti engkau tak pernah sudi melihatku. tatapan sinis itu selalu terlukis diwajah tampanmu. mengapa engkau bertingkah seperti itu? kau kira dengan seperti itu aku dapat merelakanmu pergi dan membencimu? TIDAK! bukalah matamu, rasakan batinmu. aku disini hanya mengharapkan senyumanmu. senyuman yang kau beri kepada orang lain saat ini dan bukan untukku. bodohnya aku tetap mengharapkan sesuatu yang maya. tak nyata, dan tak bisa menjadi kenyataan.

gundah

lagu cinta yang mengiringi kisah kita tak lagi indah di dengar. semua itu hanyalah menambah kekesalan dan kejengkelan belaka. tak lagi lagu cinta itu dapat mewarnai kisah kita berdua. semua hanya omong kosong. segala cemooh terlontar saat kita merajut kasih sudah tiada lagi. ya. kita sudah berpisah dan tak ada lagi kisah yang perlu dirajut maupun diperjuangkan. terkadang aku berfikir layakkah aku berharap hubungan ini akan kembali? MUNGKINKAH? ah! kurasa tidak. ku enyahkan semua bayangan konyol yang seharusnya tak aku fikirkan. aku beranjak dari tempat yang semula membuat kegundahanku semakin bertambah, aku melangkahkan kaki ke kamar mandi. aku basuh wajahku. kali ini aku benar-benar merasakan penat.
Tuhan, buat aku ceria kembali. hari-hariku terasa kelabu sejak kepergiannya. Yah walaupun aku mengerti itu semua adalah takdir darimu yang tak bisa ku hindari. Dan ini pasti yang terbaik untukku. Namun jujur saja, hati ini tak lagi berseri-seri dan ceria seperti sedia kala. setiap malam aku terjaga, menangis dan berdoa. aku tak mengerti mengapa aku tak bisa melupakan hal-hal indah yang seharusnya aku lupakan. jeritanku didalam doa yang aku panjatkan setiap malamnya memang mampu membuat hati ini lebih tenang. terkadang aku telah mampu melupakan sosok dirimu. namun terkadang pula engkau hadir dan menampakkan diri di hadapan mata ini. rasanya aku bahagia bisa melihatmu yang telah membuatku menangis selama ini dalam keadaan bahagia dan sehat, tetapi aku juga sedih karena engkau tak lagi bersamaku. ragamu telah jauh, aku tak bisa mendekapmu kembali dalam pelukan ini. masih terasa bagaimana hangatnya pelukmu dikala itu, aku merasa engkau benar-benar menyayangiku dan tak akan meninggalkanku. namun semua fikiran itu salah dan tak ada benarnya. bodohnya aku yang mudah terhanyut dalam kesenangan belaka dan tak memikirkan hal yang akan terjadi selanjutnya. AKU TERSAKITI! AKU JATUH! semuanya karena itu. ya, bodoh memang kelihatannya. aku pun merasa semua ini hanyalah tipuan dan omong kosong. diri ini begitu rapuh saat raga itu pergi menjauh dari pandangan mata ini, ingin ku mengejar dan meraihnya kembali, namun pantaskah aku mengejar semua itu? tak lagi ada harap untukku, dan tak lagi ada kesempatan yang berpihak kepadaku. sejuta kenangan maupun harapan yang tersirat difikiran ini rasanya membuat otakku pecah. aku tak lagi dapat berfikir jernih. saat aku lelah dan penat menghadapi masalah yang sempat membuatku depresi ini, rasanya aku ingin mengakhiri hidup. namun banyak yang berkata "hidup masih harus berlanjut walaupun tanpa hadirnya dia disisi kita" . hanya perkataan itu yang mampu menghilangkan fikiran dongkol dan bodoh. kini tak lagi aku memikirkan hal itu, walaupun terkadang ada sedikit keinginan untuk kembali bersamanya. namun aku sadar, keinginan hanya sebatas keinginan dan tak untuk jadi nyata.

Kamis, 12 April 2012

Atmosfer Hati

kebahagiaan yang selama ini mampu membuatku tersenyum, tiba-tiba saja enyah dan hilang tanpa membekas sedikitpun. semuanya begitu cepat berlalu. kesedihan, kegundahan, dan kekecewaan di hati itu datang. membuat mata ini berderai air mata. seakan-akan tak ada lagi yang mampu membendung air mata ini keluar.
aku ingin semua berakhir. aku ingin bisa tertawa ceria tanpa paksaan sedikitpun. aku masih ingat bagaimana caramu menghapus air mata ini. aku masih ingat saat engkau elus rambutku secara perlahan. aku masih ingat dimana saat mata indahmu melihat mata yang sayu ini. aku rasa, baru saja aku bahagia merasakan hangatnya kasih sayangmu, namun kenapa detik ini semuanya sudah sirna? aku tak berdaya, aku menangisi keadaan ini. kadang aku terdiam menatap ke luar jendela saat berada disekolah. berharap bisa melihat senyumanmu yang indah itu meskipun semuanya bukanlah untukku. saat aku melihat dirimu berlari karena dikejar wanita yang selama ini memanggilmu dengan sebutan "b***" rasanya dada ini langsung sesak. aku tak kuat melihat pemandangan itu. aku meneteskan air mata itu. LAGI! entah sudah keberapa kalinya aku menangisi hal yang kata mereka itu semua tak pantas untuk ditangisi. aku juga nggak pernah mengetahui sebenarnya siasat apa dibalik semua ini. semua begitu menyakitkan, dan aku merasa semua ini sudah ada yang merencanakan. andai saja aku bisa kembali kedalam pelukanmu lagi, bisa tersenyum dan tertawa denganmu lagi, tanpa ada derai air mata setiap waktu. kuakui kemunafikanku saat semua orang bertanya "apa sudah move on" dan ku jawab "sudah!"`ya! aku munafik dan tak mengakui bahwa aku masih menyayangi dan mengharapkanmu. aku letih, seakan-akan ini semua tak berarti lagi. tak ada artinya mengharapkan dia. dia sudah jauh dan tak ada digenggamanku lagi. sukar rasanya untuk membawanya kembali ke dalam pelukanku. nama itu masih terngiang dalam benakku, cinta itu masih tersimpan dan tertanam di dalam hati, senyuman itu masih terlukis indah dalam benakku walau semua kini hanyalah kenangan/

Selasa, 03 April 2012

story

masa lalu. sebuah pengalaman dan sebuah pembelajaran dalam hidup.
seseorang pastilah memiliki sebuah pengalaman pahit maupun indah.
terkadang pengalaman pahit itu membuat hati sakit disaat kita tak sengaja untuk mengingatnya.

pengalaman itu. pengalaman indah bersamamu yang sangat tak ingin aku lupakan.
tetapi pengalaman itu juga terkadang membuatku rapuh dan menangis.
AKU MENGINGATNYA! mengingat bahwa kita sudah tak ada apa-apa lagi.
hubungan ini berakhir. membuatku rapuh, menangisi keadaan yang tak pernah kuharapkan keberadaannya.

JUJUR! Aku sangat menginginkan kembalinya kita seperti disaat dulu, walaupun hanya sebatas mimpi!
Tetapi Tuhan tak menghendaki keinginan dongkolku itu!
aku BODOH! buat apa memikirkannya? buat apa mengharapkannya kembali?
hanya satu alasanku. KARENA AKU SAYANG DIA! tapi dia tak mempedulikan apa yang aku rasa saat ini.

aku memang salah dan tak pantas untuk mengharapkanmu lagi!
terkadang aku melihatmu dari kelasku, dari kejauhan, berharap engkau merasakan bahwa disini, aku menantimu, merindukanmu!
tak ada guna lagi aku mengharap itu semua, bila suatu saat engkau memang sudah bahagia bersama yang lain, aku mohon jangan permainkan dia seperti kamu mempermainkan aku! :')

Minggu, 01 April 2012

SAAT~


Saat mata ini memandangmu, kau selalu membuang muka.
Di saat hati ini merindukanmu, kau selalu tak ada disampingku.
Apakah waktu selalu tak pernah berpihak kepadaku?
Aku ingin kembali ke masa-masa di saat kita masih bersama.
Aku ingin merasakan ketenangan di saat kita bersama.
Namun apalah daya ini, waktu tak pernah berpihak kepadaku.
Dan semua itu tak akan kembali, tak akan terjadi lagi.

Sesekali aku menangis meratapi keadaan yang aku rasakan saat ini.
Namun untuk apa aku menangisi keadaan ini?
Dia tak akan kembali untukku. Dia tak akan datang menghampiriku.
Dia tak akan mau melihat wajahku. Dia tak akan mau berhubungan lagi denganku.

Terkadang aku berharap, suatu hari nanti engkau datang padaku.
Engkau tersenyum saat melihatku, dan mengatakan sesuatu kepadaku, walaupun itu hanya sekedar mengucapkan kata "HAI" maupun "APA KABAR"