Rabu, 31 Oktober 2012

Saya Telah Mampu

Saya bisa! Ya, saya mampu. Saya telah bisa bertingkah seperti anda. Namun seharusnya saya tidak bangga atas kelakuanku yang baru ini. Saya baru saja belajar untuk tidak mempedulikan anda, siapa anda dan bagaimana keadaan anda. Saya benar-benar tidak mau tahu.

Sekarang ini saya mampu berpindah pada objek yang baru. Tentu saja objek (orang) ini aku yakini lebih bisa membuat aku tersenyum setiap dia bersamaku. Tidak hanya selalu mendapatkan siksaan batin yang tiada henti disaat aku masih bersama atau berusaha 'mempertahankan' hubungan yang sudah benar-benar rapuh.

Kini aku telah kembali pada pribadiku yang sediakala. Pribadi yang ceria. Seperti saat sebelum aku mengenalmu. Entah sudah berapa tahun aku terbelenggu dan terdiam saat menerima sakit hati. Intinya disini saya selalu menahan amarah jika anda bertingkah sesuka hati anda.

Hari ini, detik ini, hidupku seperti mengalami reinkarnasi. AlSaya menemukan yang baru. 'Dia'. Yang kini menjadi alasan utamaku selalu tersenyum saat menghadapi cobaan seberat apapun. Dia, yang menjadi sumber tawaku dan sumber energiku.

Saya mampu tertawa, tersenyum, dan merasakan apa itu bahagia dengan dia. Tidak seperti saat saya memiliki ikatan dengan anda.

Untuk kamu, yang kini menjadi alasanku untuk selalu tersenyum, terima kasih atas hadirnya kamu dan keberadaanmu saat ini. Semuanya berubah, berbeda, karena kamu. Adanya kamu.

Untuk kamu, yang dulu pernah menjadi bagian hidupku, terima kasih dengan kau memberiku rasa sakit dan luka, aku mampu mencoba lebih tegar.

Dan untuk Allah, terima kasih telah menghadirkan 'dia' yang baru, yang kini namanya telah masuk dalam daftar doa dan nama yang selalu aku fikirkan. Dia laki-laki yang baik. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar